Firman Allah "Hai manusia,
sesungguhnya kami menciptakan laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kalian
…"
Allah tidak pernah meciptakan sesuatu tanpa tujuan
yang jelas, begitupun dengan perintah dan larangannya pasti mempunyai tujuan
yang sangat baik buat kita dan buat agama dan bangsa, oleh sebab itu manusia
sebenernya sadar bahwa yang paling mengerti kodrat tentang diri kita yakni sang
pencipta manusia Allah SWT.
Salah satu ciptaan allah yang sangat luar biasa adalah
manusia dengan akal yang diberikannya untuk menciptakan peradaban diatas dunia
ini, dari peradaban kuno beruban menjadi peradaban modern, siapa sangka bahwa
manusia sekecil ini bisa membuat dunia ini berwarna dengan akal pikiran mereka.
Itu semua tidak lain karena pencipta manusia memiliki tujuan yang jelas bagi
manusia untuk dunia ini.
Dari penciptaan manusia itu sebenernya sudah cukup
membuktikan bahwa manusia sangat istimewa dibandingkan dengan ciptaan-ciptaan
allah yang lain, bahkan konon diceritakan sebelum manusia diciptakan malaikan
pun cemburu ketika rencana penciptaan manusia oleh Allah. Sampai malaikan itu
berkata “ngapain menciptakan manusia pasti akan merusak dunia” sebenernya
malaikan kala itu sudah berburuk sangka terhadap manusia sebelum manusia itu
ada.
Awal permulaan penciptaaan manusia, Allah menguji Adam
sebagai manusia pertama kala itu dengan memisahkannya dengan Hawa, dan terbukti
bahwa adam tidak tahan hidup secara individu, dia membutuhkan teman hidup
(intraksi sosial). Maka dari itu Allah mempersatukan mereka sebagai awal
kehidupan yang membentuk peradaba, budaya, sosial, hukum, dan awal terbentuknya
suku, marga, dan bangsa. Seperti tujuan Allah dalam surat Hujurat ayat 13 yang
tertera didalam hadits Nabi yang berbunyi:
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ
الْكَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا} وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا {قَالَ الشُّعُوبُ الْقَبَائِلُ
الْعِظَامُ وَالْقَبَائِلُ الْبُطُونُ
Telah bercerita kepada kami Khalid bin Yazid Al Kilaniy telah bercerita
kepada kami Abu Bakr dari Abu Hashin dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma menjelaskan tentang firman Allah dalam QS al-Hujurat ayat 13; "Wa ja'alnaakum syu'uubaw wa
qabaa'ila lita'aarafuw" (Dan Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku"). Asy-Syu'ub (jama' dari asy-Sya'bu) adalah suku bangsa
(yang besar) sedang al-qaba'il (jama' dari al-qabilah) adalah suku atau
marga".
Dari abad-keabad setelah Nabi Adam dan hawa bersatu dan memiliki keturunan
yang banyak terbentuklah sebuaah suku, magra dan bangsa, sampai hari ini kita
mengenal lebih banyak lagi perbedaan disetiap suku, magra dan negara yang satu
dengan yang lainnya. Pada intinya setiap negara atau bangsa akan ada dua bentuk
karakter manusia yang dapat kita lihat yakni ada orang yang baik dan yang jahat
dari sudut pandang rasulallah pada mereka yang dapat mengikuti kodrat manusia
secara utuh yang dibawa dan dibungkus dengan rapi dalam Agama Islam.
Sebagaimana yang tertera pada Hadits Nabi yang berbunyi:
حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ
إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ تَجِدُونَ النَّاسَ مَعَادِنَ خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ
خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقِهُوا وَتَجِدُونَ خَيْرَ النَّاسِ فِي
هَذَا الشَّأْنِ أَشَدَّهُمْ لَهُ كَرَاهِيَةً وَتَجِدُونَ شَرَّ النَّاسِ ذَا
الْوَجْهَيْنِ الَّذِي يَأْتِي هَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ وَيَأْتِي هَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ
Telah bercerita kepadaku Ishaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Jarir dari 'Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu dari Rasulullah Shallallhu 'alaihi wa salam bersabda:
"Kalian akan temui manusia beragam asal-usulnya (dan kwalitas
perilakunya) maka orang-orang yang baik pada zaman jahiliyyah akan menjadi baik
pula pada zaman Islam bila mereka memahami (Islam), dan akan kalian temui pula
manusia yang paling baik dalam urusan (khilafah/pemerintahan) ini, yaitu mereka
yang tidak selera terhadap jabatan dan akan kalian temui orang yang paling
buruk dalam urusan ini adalah mereka yang bermuka dua (Oportunis), dia datang
kepada satu golongan dengan wajah (pendapat) tertentu dan datang kepada
kelompok lain dengan wajah (pendapat lain) lain".(HR. Bukhari. No. Hadist: 3234)
Dari hadits diatas menjelaskan bahwa, keberagaman asal usul manusia dengan kwalitas prilaku manusia yang kita temukan saat ini, yakni tergolong menjadi 2 golongan: yang pertama Golongan orang baik dalam urusan kepemimpinan yakni mereka yang tidak selera terhadap jabatan, dan yang kedua golonan orang yang buruk dalam urusan pemerintahan yakni orang yang memiliki Muka dua.
Dari hadits diatas menjelaskan bahwa, keberagaman asal usul manusia dengan kwalitas prilaku manusia yang kita temukan saat ini, yakni tergolong menjadi 2 golongan: yang pertama Golongan orang baik dalam urusan kepemimpinan yakni mereka yang tidak selera terhadap jabatan, dan yang kedua golonan orang yang buruk dalam urusan pemerintahan yakni orang yang memiliki Muka dua.
Dalam kenyataannya sekarang orang sudah terkelompok menjadi beberapa partai
yang memiliki ideologi yang berbeda-beda. Namun istilahnya yang berbeda, yakni kualisi
antar partai yang menyatukan tujuan, seperti hadits nabi muhammad yang
berbunyi:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ
حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
النَّاسُ تَبَعٌ لِقُرَيْشٍ فِي هَذَا الشَّأْنِ مُسْلِمُهُمْ تَبَعٌ
لِمُسْلِمِهِمْ وَكَافِرُهُمْ تَبَعٌ لِكَافِرِهِمْ وَالنَّاسُ مَعَادِنُ
خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقِهُوا
تَجِدُونَ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ أَشَدَّ النَّاسِ كَرَاهِيَةً لِهَذَا الشَّأْنِ
حَتَّى يَقَعَ فِيهِ
Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
bercerita kepada kami Al Mughirah dari Abu Az Zanad dari Al A'Raj dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallhu 'alaihi wa salam bersabda:
"Manusia akan
mengikuti Quraisy dalam urusan ini (pemerintahan) orang Muslim lain akan
mengikuti Muslim mereka (Quraisy) begitu juga orang kafir akan mengikuti orang
kafir mereka (quraisy). Dan manusia beragam asal-usulnya (dan kwalitas
perilakunya), maka orang-orang yang baik pada zaman jahiliyyah akan menjadi
baik pula pada zaman Islam bila mereka memahami (Islam), dan kalian akan temui
pula bahwa manusia yang paling baik dalam urusan (khilafah/pemerintahan) ini
adalah orang yang paling menbenci (tidak selera) terhadap urusan pemerintahan
ini hingga dia masuk ke dalamnya".(Jika sudah masuk dalam pemerintahan
karena untuk menegakkan keadilan dan menegakkan hukum Allah, jika bukan untuk
ambisi pribadi dan golongan, maka bukan hal itu perkara yang dibenci). (HR. Bukhari.
No. Hadist: 3235)
No comments:
Post a Comment