Tuesday 21 February 2017

Firman Allah "Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kalian..."


Firman Allah "Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kalian …"

Allah tidak pernah meciptakan sesuatu tanpa tujuan yang jelas, begitupun dengan perintah dan larangannya pasti mempunyai tujuan yang sangat baik buat kita dan buat agama dan bangsa, oleh sebab itu manusia sebenernya sadar bahwa yang paling mengerti kodrat tentang diri kita yakni sang pencipta manusia Allah SWT.
Salah satu ciptaan allah yang sangat luar biasa adalah manusia dengan akal yang diberikannya untuk menciptakan peradaban diatas dunia ini, dari peradaban kuno beruban menjadi peradaban modern, siapa sangka bahwa manusia sekecil ini bisa membuat dunia ini berwarna dengan akal pikiran mereka. Itu semua tidak lain karena pencipta manusia memiliki tujuan yang jelas bagi manusia untuk dunia ini.
Dari penciptaan manusia itu sebenernya sudah cukup membuktikan bahwa manusia sangat istimewa dibandingkan dengan ciptaan-ciptaan allah yang lain, bahkan konon diceritakan sebelum manusia diciptakan malaikan pun cemburu ketika rencana penciptaan manusia oleh Allah. Sampai malaikan itu berkata “ngapain menciptakan manusia pasti akan merusak dunia” sebenernya malaikan kala itu sudah berburuk sangka terhadap manusia sebelum manusia itu ada.
Awal permulaan penciptaaan manusia, Allah menguji Adam sebagai manusia pertama kala itu dengan memisahkannya dengan Hawa, dan terbukti bahwa adam tidak tahan hidup secara individu, dia membutuhkan teman hidup (intraksi sosial). Maka dari itu Allah mempersatukan mereka sebagai awal kehidupan yang membentuk peradaba, budaya, sosial, hukum, dan awal terbentuknya suku, marga, dan bangsa. Seperti tujuan Allah dalam surat Hujurat ayat 13 yang tertera didalam hadits Nabi yang berbunyi:
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ الْكَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ عَنْ أَبِي حَصِينٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا} وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا {قَالَ الشُّعُوبُ الْقَبَائِلُ الْعِظَامُ وَالْقَبَائِلُ الْبُطُونُ
Telah bercerita kepada kami Khalid bin Yazid Al Kilaniy telah bercerita kepada kami Abu Bakr dari Abu Hashin dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma menjelaskan tentang firman Allah dalam QS al-Hujurat ayat 13; "Wa ja'alnaakum syu'uubaw wa qabaa'ila lita'aarafuw" (Dan Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku"). Asy-Syu'ub (jama' dari asy-Sya'bu) adalah suku bangsa (yang besar) sedang al-qaba'il (jama' dari al-qabilah) adalah suku atau marga".

Dari abad-keabad setelah Nabi Adam dan hawa bersatu dan memiliki keturunan yang banyak terbentuklah sebuaah suku, magra dan bangsa, sampai hari ini kita mengenal lebih banyak lagi perbedaan disetiap suku, magra dan negara yang satu dengan yang lainnya. Pada intinya setiap negara atau bangsa akan ada dua bentuk karakter manusia yang dapat kita lihat yakni ada orang yang baik dan yang jahat dari sudut pandang rasulallah pada mereka yang dapat mengikuti kodrat manusia secara utuh yang dibawa dan dibungkus dengan rapi dalam Agama Islam. Sebagaimana yang tertera pada Hadits Nabi yang berbunyi:

حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَجِدُونَ النَّاسَ مَعَادِنَ خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقِهُوا وَتَجِدُونَ خَيْرَ النَّاسِ فِي هَذَا الشَّأْنِ أَشَدَّهُمْ لَهُ كَرَاهِيَةً وَتَجِدُونَ شَرَّ النَّاسِ ذَا الْوَجْهَيْنِ الَّذِي يَأْتِي هَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ وَيَأْتِي هَؤُلَاءِ بِوَجْهٍ
Telah bercerita kepadaku Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari 'Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Rasulullah Shallallhu 'alaihi wa salam bersabda: "Kalian akan temui manusia beragam asal-usulnya (dan kwalitas perilakunya) maka orang-orang yang baik pada zaman jahiliyyah akan menjadi baik pula pada zaman Islam bila mereka memahami (Islam), dan akan kalian temui pula manusia yang paling baik dalam urusan (khilafah/pemerintahan) ini, yaitu mereka yang tidak selera terhadap jabatan dan akan kalian temui orang yang paling buruk dalam urusan ini adalah mereka yang bermuka dua (Oportunis), dia datang kepada satu golongan dengan wajah (pendapat) tertentu dan datang kepada kelompok lain dengan wajah (pendapat lain) lain".(HR. Bukhari. No. Hadist: 3234)

Dari hadits diatas menjelaskan bahwa, keberagaman asal usul manusia dengan kwalitas prilaku manusia yang kita temukan saat ini, yakni tergolong menjadi 2 golongan: yang pertama Golongan orang baik dalam urusan kepemimpinan  yakni mereka yang tidak selera terhadap jabatan, dan yang kedua golonan orang yang buruk dalam urusan pemerintahan yakni orang yang memiliki Muka dua.
Dalam kenyataannya sekarang orang sudah terkelompok menjadi beberapa partai yang memiliki ideologi yang berbeda-beda. Namun istilahnya yang berbeda, yakni kualisi antar partai yang menyatukan tujuan, seperti hadits nabi muhammad yang berbunyi:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ النَّاسُ تَبَعٌ لِقُرَيْشٍ فِي هَذَا الشَّأْنِ مُسْلِمُهُمْ تَبَعٌ لِمُسْلِمِهِمْ وَكَافِرُهُمْ تَبَعٌ لِكَافِرِهِمْ وَالنَّاسُ مَعَادِنُ خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي الْإِسْلَامِ إِذَا فَقِهُوا تَجِدُونَ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ أَشَدَّ النَّاسِ كَرَاهِيَةً لِهَذَا الشَّأْنِ حَتَّى يَقَعَ فِيهِ
Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah bercerita kepada kami Al Mughirah dari Abu Az Zanad dari Al A'Raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallhu 'alaihi wa salam bersabda: 

"Manusia akan mengikuti Quraisy dalam urusan ini (pemerintahan) orang Muslim lain akan mengikuti Muslim mereka (Quraisy) begitu juga orang kafir akan mengikuti orang kafir mereka (quraisy). Dan manusia beragam asal-usulnya (dan kwalitas perilakunya), maka orang-orang yang baik pada zaman jahiliyyah akan menjadi baik pula pada zaman Islam bila mereka memahami (Islam), dan kalian akan temui pula bahwa manusia yang paling baik dalam urusan (khilafah/pemerintahan) ini adalah orang yang paling menbenci (tidak selera) terhadap urusan pemerintahan ini hingga dia masuk ke dalamnya".(Jika sudah masuk dalam pemerintahan karena untuk menegakkan keadilan dan menegakkan hukum Allah, jika bukan untuk ambisi pribadi dan golongan, maka bukan hal itu perkara yang dibenci). (HR. Bukhari. No. Hadist: 3235)





No comments:

Post a Comment

Entri Populer